Di antara Istilah yang Perlu Diketahui dalam Belajar Tafsir Al-Quran
Di dalam mempelajari tafsir Al-Qur’an, terdapat beberapa istilah yang perlu dipahami. Di antara istilah yang perlu dipahami ketika mempelajari tafsir Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
Tafsir
Kata tafsir secara bahasa bermakna penjelasan. Adapun secara istilah, yang dimaksud dengan tafsir adalah penjelasan firman Allah agar dapat dipahami maksudnya sehingga perintah-Nya dapat ditaati dan larangan-Nya dapat dijauhi, petunjuk dan bimbingan Al-Qur’an dapat diambil, kisah-kisahnya dapat diambil pelajaran, dan peringatan-peringatannya dapat tersentuh di hati.
Surah
Surah adalah bagian dari Kitab Allah yang terdiri dari 3 ayat atau lebih. Surah Al-Qur’an ada 114 surah. Surah terpanjang adalah surah Al-Baqarah, sedangkan surah terpendek adalah surah Al-Kautsar.
Makiyah
Makiyah adalah surah yang diturunkan di Makkah. Dalam redaksi lain, makiyah adalah surah yang diturunkan pada periode Makkah atau sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah dari Makkah ke Madinah. Surah makiyah pada umumnya menjelaskan tentang akidah dan penetapannya. Berisi hujah tentang akidah, dan memberikan perumpamaan untuk menjelaskan tentang akidah dan penetapannya. Rukun akidah yang paling agung adalah pengesaan Allah di dalam beribadah, penetapan kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan juga penetapan tempat kembali dan hari Akhir.
Madaniah
Madaniah adalah surah yang diturunkan di Madinah. Dalam redaksi lain, madaniah adalah surah yang diturunkan pada periode Madinah atau setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah dari Makkah ke Madinah. Surah madaniah banyak berbicara tentang syariat dan penjelasan hukum-hukum berupa halal dan haram.
Ayat
Kata ayat secara bahasa berarti tanda. Adapun yang dimaksud ayat di dalam Al-Qur’an adalah kumpulan dari firman Allah yang memuat petunjuk untuk manusia dengan dalil-dalil atas keberadaan Allah, kekuasaan-Nya, ilmu-Nya, dan atas kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan risalahnya. Ayat di dalam Al-Qur’an ada enam ribu dua ratus sekian ayat. Ada perbedaan perhitungan jumlah ayat di antara para ahli Al-Qur’an dari 6204 sampai 6240.
Baca juga: Menggabungkan Pendapat Para Ahli Tafsir
Isti’adzah
Yang dimaksud dengan isti’adzah di sini adalah membaca kalimat,
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Artinya adalah “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.”
Kalimat tersebut sering disebut dengan kalimat taawuz. Penjelasan kalimat taawuz adalah sebagai berikut:
Kata أَعُوْذُ bermakna aku meminta perlindungan.
Kata بِاللهِ bermakna kepada Allah. Yang dimaksud adalah kepada Tuhan segala sesuatu, Yang Maha Menguasai segala sesuatu, Yang Mengetahui segala sesuatu, Sesembahan orang-orang terdahulu dan orang-orang terakhir.
Kata الشَّيْطَانِ bermakna setan, yaitu Iblis la’natullahi ‘alaihi.
Kata الرَّجِيْمِ bermakna terkutuk, yaitu dijauhkan dari seluruh rahmat dan kebaikan.
Makna kalimat isti’adzah tersebut (ketika hendak membaca Al-Qur’an) adalah “Aku meminta perlindungan kepada Allah dari setan terkutuk mengganggu bacaanku atau menyesatkanku sehingga aku bisa binasa dan celaka.”
Hukum membaca isti’adzah adalah sunah. Yakni disunahkan membaca isti’adzah ketika hendak membaca satu surah Al-Qur’an atau lebih. Seseorang membaca,
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
lalu membaca Al-Qur’an. Membaca isti’adzah juga dianjurkan ketika marah atau terlintas pikiran yang buruk di pikirannya.
Basmalah
Yang dimaksud dengan basmalah di sini adalah membaca kalimat,
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Yang artinya adalah “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Penjelasan katanya adalah sebagai berikut:
Kata الاِسْمُ adalah suatu lafaz yang diperuntukkan untuk sesuatu tertentu yang dengannya ia dikenal dan dibedakan dengan yang lainnya. Dalam Bahasa Indonesia, kata الاِسْمُ dapat diterjemahkan dengan “nama.”
Kata اللهِ adalah nama Zat Tuhan Rabb Tabaraka Wata’ala yang dikenal dengan nama tersebut.
Kata الرَّحْمٰنِ adalah salah satu nama dari nama-nama Allah yang diambil dari kata الرَحْمَة (rahmat) yang menunjukkan atas banyaknya rahmat pada-Nya. Rahmat dapat diterjemahkan dengan kasih sayang.
Kata الرَّحِيْمِ adalah nama dan sifat Allah yang diambil dari kata الرَحْمَة (rahmat). Dan maknanya adalah memiliki sifat rahmat yang berlimpah kepada hamba-hamba-Nya di dunia dan akhirat.
Makna membaca basmalah (ketika membaca Al-Qur’an) adalah “Aku memulai bacaanku mengharapkan berkah dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, meminta pertolongan kepada-Nya.”
Hukum membaca basmalah adalah sunah. Yakni, disyariatkan atau dianjurkan untuk membaca basmalah ketika hendak membaca suatu surah dari Al-Qur’an, kecuali surah At-Taubah. Pada surah At-Taubah, kita tidak membaca basmalah. Pada salat wajib, basmalah dibaca sirr (lirih, dengan suara pelan), jika itu salat jahriyah. Disunahkan pula membaca basmalah ketika hendak makan dan minum, memakai pakaian, masuk dan keluar masjid, berkendara, dan melakukan setiap perbuatan yang bernilai. Diwajibkan membaca,
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ
ketika hendak menyembelih hewan.
Demikian beberapa istilah dan faedah yang perlu kita ketahui di dalam mempelajari tafsir Al-Qur’an. Semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca di dunia dan akhirat.
Baca juga: Memahami Tafsir Tauhid
***
Penulis: Ahmad Fardan
Artikel asli: https://muslim.or.id/85328-istilah-dalam-tafsir-al-quran.html